Tampilkan postingan dengan label kanibal. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kanibal. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 12 Maret 2022

MENGHILANGNYA MICHAEL CLARK ROCKEFELLER DI PEDALAMAN PAPUA

Menghilangnya Michael Clark Rockefeller di pedalaman Papua terjadi pada tahun 1961. Michael Clark Rockefeller dinyatakan hilang di pedalaman Papua pada tanggal 18 November 1961. Misteri menghilangnya Michael Clark Rockefeller sampai saat ini masih belum bisa di ungkap. Kejadian hilangnya Michael Clark Rockefeller di pedalaman Papua ini adalah salah satu Kejadian terbesar yang mengguncang Dunia pada saat itu.

Kejadian tersebut bisa mengguncang Dunia karena Michael Clark Rockefeller adalah cucu dari Raja Minyak Amerika Serikat yang bernama John D. Rockefeller sekaligus putra dari Wakil Presiden Amerika Serikat yang saat itu bernama Nelson Rockefeller. Keluarga Rockefeller merupakan salah satu keluarga Terkaya dan Paling berpengaruh di Dunia. 

BIOGRAFI :


Michael Clark Rockefeller lahir pada tanggal 18 Mei 1938. dia adalah anak kelima seorang Gubernur Negara Bagian Newyork dan juga Wakil Presiden Amerika Serikat yang pada saat itu bernama Nelson Rockefeller.

Ia sempat bersekolah di The Buckley School di Kota New York, dan lulus dari Akademi Phillips Exeter di New Hampshire, Rockefeller sempat menjadi Ketua Siswa Intra Sekolah dan pegulat di masa kuliahnya. Rockefeller lulus cumlaude dari Universitas Harvard dengan gelar BA dibidang  sejarah dan ekonomi.

Pada tahun 1960, ia pernah bertugas selama enam bulan sebagai tamtama di Angkatan Darat AS dan kemudian melakukan ekspedisi ke Museum Arkeologi dan Etnologi Peabody Harvard untuk mempelajari antropolgi Suku Dani di Nugini Belanda (sekarang Papua). Ekspedisi ini membuat sebuah karya Film Dokumenter bernama Dead Birds, sebuah film dokumenter Etnografis yang diproduksi oleh Robert Gardner, dan Rockefeller bertugas sebagai perekam suara. Rockefeller dan seorang temannya tidak mengembangkan penelitian tersebut dan beralih untuk mempelajari Suku Asmat di Selatan Papua. Setelah selesai dari tugas penelitian di Museum Peabody, Rockefeller kembali ke Papua untuk mempelajari Suku Asmat dan mengumpulkan barang kesenian Asmat. Rockefeller sangat menikmati kegiatannya sebagai Etnografer.

Dia menghabiskan waktunya di Nugini Belanda dan aktif terlibat dengan budaya serta kesenian sambil mengambil data Etnografi

Dalam salah satu suratnya ke rumah, ia menulis:

"Saya menjalani waktu yang melelahkan tetapi sangat menyenangkan di sini. . . Asmat seperti puzzle besar dengan variasi dalam seremoni dan corak seni yang membentuk potongan-potongan. Perjalanan ini memungkinkan saya untuk memahami (hanya secara dangkal dan belum sempurna) sifat dari puzzle ini. ."


KEJADIAN :

Cerita bermula saat Rockefeller ingin mengumpulkan ukiran kayu Suku Asmat, yang rencananya ukiran kayu tersebut akan menjadi salah satu karya untuk museum seni primitif milik ayahnya.

Pada bulan November 1961, Rockefeller berlayar ke Papua dengan mengajak seorang Antropolog asal Belanda bernama Rene Wassing dan beberapa kru. Rockefeller berani berlayar ke Papua karena dirinya sudah pernah ke Papua dan sudah hafal medan yang ada di sana.

Singkat cerita, perjalanan kali ini mengalami musibah bagi mereka karena kapal yang di naiki mereka bocor dan terbalik di Laut Arafura sehingga semua orang yang ada di kapal harus loncat dari kapalnya. Saat itu Wassing berhasil selamat dan ia hanya melihat Rockefeller mengikat dua kaleng bensin kosong di pinggangnya lalu berenang menuju pantai. Jarak tenggelamnya kapal ke pantai saat itu di perkirakan sekitar 12 mil atau sekitar 22 kilometer.

Saat itu Rockefeller mengajak Wassing untuk berenang menuju pantai, namun karena jarak yang sangat jauh, Wassing tidak berani karena takut akan  kelelahan dan tenggelam, namun Rockefeller berkata dia bisa melakukannya. Sampai Wassing di selamatkan, tidak ada tanda-tanda ditemukannya jejak dan jasad Rockefeller.


Hilangnya salah satu anggota keluarga Rockefeller tersebut membuat gempar media-media di Amerika Serikat. bahkan media menampilkan berita terkait pencarian Rockefeller. pencarian Rockefeller dilakukan dengan mengerahkan helikopter, pesawat, kapal, marinir dan unit polisi yang disampaikan oleh pemerintahan Belanda dan di sampaikan langsung oleh Gubernur Pieter Platteel, serta ribuan masyarakat lokal yang menyisir rawa-rawa dan bakau di sepanjang pantai untuk mencari Rockefeller.

Setelah pencarian resmi dilakukan selama 3 tahun, akhirnya Rockefeller dinyatakan meninggal dunia akibat tenggelam pada tahun 1964. Hilangnya Rockefeller erat dikaitkan dengan suku kanibal. pernyataan ini dikutip oleh Carl Hoffman, sang penulis buku "Savage Harvest ". Didalam buku tersebut, Hoffman menilai Rockefeller berhasil mencapai pantai, namun di bunuh dan di makan oleh Suku Asmat.

Hoffman juga mengatakan bahwa pemerintah Belanda dan Gereja Katolik setempat mengetahui kejadian tersebut, tetapi memilih merahasiakannya. Menurut buku Hoffman juga, ia percaya bahwa Rockefeller di makan oleh suku Asmat karena suku Asmat mengganggap kanibalisme dan perburuan kepala adalah praktik sakral bagi suku Asmat.

Hoffman menuturkan suku Asmat percaya kalau mereka dapat membentuk ikatan yang kuat dengan korbannya, mengambil kekuatan si korban, namanya, dan menjadi si korban kalau mereka melakukan praktik kanibalisme.

Tak hanya itu, Rockefeller melakukan perjalanan kala tradisi kanibalisme tengah marak-maraknya. Pada Desember 1957, masyarakat di Desa Otsjanep dan desa tetangga yang ada di Papua terlibat perang. Dari 124 orang yang ikut dalam bentrokan itu, hanya 11 orang yang berhasil pulang. 

Desa Otsjanep menjadi salah satu desa yang mempraktikkan kanibalisme, kata Hoffman.


MENGHILANG SELAMA 10 TAHUN ???? TERNYATA ?????

Menghilang selama 10 tahun memang sangat lama, mungkin keluarga sudah berfikir bahwa yang menghilang mungkin sudah tiada. Ini adalah Kasus ...